
KOTAKU, SANGATTA-Belum rampungnya pembangunan jembatan penghubung Desa Sepaso Selatan dan Sepaso Timur Kecamatan Bengalon menjadi perhatian tersendiri bagi anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Kutai Timur (Kutim) Abdi Firdaus.
Dia mengaku pesimis atas kinerja kontraktor pekerja proyek jembatan penghubung itu mampu menyelesaikannya tahun ini.
Menurut Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kutim itu, dari hasil pengamatan terkait pekerjaan proyek tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC), jembatan penghubung antara Sepaso Selatan dan Desa Sepaso Timur, MYC itu sudah dikerjakan namun masih sebatas teknis.
“Saya akan memantau terus agar terselesaikan tahun 2024, saya kejar terus itu kontraktornya bahkan saya datangi terus. Jangan sampai melewati tahun ini, kalau lewat tentunya menjadi silpa dan tentu sangat merugikan bagi masyarakat,” kata dia, Rabu (5/6/2024).
Saat dikonfirmasi perihal realisasi terhadap proyek skema tahun jamak jembatan penghubung Desa Sepaso itu bisa cepat terselesaikan, dia mengaku pesimis melihat progres yang tak kunjung meningkat.
“Kalau saya melihat progres di lapangan, saya pesimis tahun ini bisa terlaksana. Namun kembali lagi, saya berharap tahun ini sudah terselesaikan,” harap Abdi.
Afi, sapaan karibnya mengaku belum lama ini telah melakukan pegecekan terhadap proyek tersebut.
“Belum lama ini kami dari tim Pansus mengunjungi proyek itu dan di lapangan kami sudah menemukan ada pembuatan rangka baja,” paparnya.
Kesempatan itu, ia mengungkapkan dengan hadirnya jembatan penghubung itu, dapat menjadi jalur alternatif yang bisa memudahkan warga Desa Sepaso. Ia berharap, dengan adanya jembatan itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Sepaso.
“Karena jembatan itu akan menjadi penghubung antara dua desa di wilayah Sepaso,” pungkas Abdi. (advertorial)
