
KOTAKU, SANGATTA-Akses penghubung seperti jembatan diperlukan oleh masyarakat, termasuk di Desa Pelawan Kecamatan Sangkulirang. Mengingat, selama bertahun-tahun, masyarakat setempat terpaksa berjuang saat ingin menyeberang ke kecamatan induk atau keluar dari desa.
Seperti yang disampaikan anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rahman. Dalam resesnya, permasalahan jembatan menjadi usulan yang cukup banyak. Menilik hal itu, dia memastikan akan membantu mengupayakan usulan tersebut.
“Banyak sekali usulan dari desa ini, termasuk harapan warga terkait lanjutan pembangunan jembatan,” terang dia.
Keperluan jembatan di desa ini tergolong vital. Bagaimana tidak, warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan terpaksa berjuang terlebih dahulu, juga perlu merogoh kocek untuk membayar Speedboat ke kecamatan induk. Seperti diketahui, di desa itu hanya memiliki satu Puskesmas Pembantu (Pusban), sehingga jika membutuhkan pengobatan lain, warga terpaksa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangkulirang.
“Kalau naik Speedboat cuma 35 menit, tapi harus bayar,” ulasnya.
Hal serupa juga terjadi untuk kalangan pelajar yang akan menempuh pendidikan di luar desa. Terlebih di Pelawan belum ada SMA. Sehingga, kata Faizal, para pelajar lagi-lagi terpaksa menyeberang. Sementara akses jalur darat, dinilai cukup berisiko, karena kondisi jalan yang rusak parah.
“Kalau lewat darat ga mungkin, apalagi anak sekolah, kasihan. Kalau kondisi jalan yang dilewati banyak hancur,” pungkasnya. (*/advertorial)
