
KOTAKU, SANGATTA-Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) Faisal Rachman menilai pasar murah tidak efektif mengendalikan harga bahan pokok.
Hal tersebut disampaikan menyusul pasar murah yang dilaksanakan Pemkab Kutim sebagai upaya menekan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok pasca penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Faizal memandang, keberadaan pasar murah yang hanya dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun ini tidak efektif dalam mengendalikan harga bahan pokok.
“Pasar murah dilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun, lalu setelahnya bagaimana, sedangkan konsumsi ini sifatnya harian,” ucapnya, Senin (7/11/2022).
Lantaran pelaksanaannya tidak bisa setiap hari, ia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memikirkan cara lain seperti pendistribusian barang tiap-tiap kecamatan.
Namun Faisal memahami, jika saat ini kendala utama selain akses jalan yang kurang memadai juga sulitnya mendapatkan BBM solar.
“Ini mengakibatkan kelangkaan barang, sehingga harganya semakin naik. Jadi bagian mana yang mau mengendalikan harga barang,” terangnya.
Faisal juga menuturkan, Disperindag perlu berkolaborasi dengan Polres Kutim dan SPBU guna mendapatkan BBM jenis solar, khusus untuk kendaraan pendistribusian barang kebutuhan pokok.
Selain Pulo Mas, Disperindag juga diminta bekerja sama dengan distributor lainnya untuk mendapatkan harga murah yang kemudian didistribusikan ke kecamatan.
“Tetapi dengan meminta jaminan, bahwa suplai barang aman, dan harga stabil. Inikan merupakan solusi juga,” imbuhnya.
Kendati demikian, Faisal juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Disperindag dengan mengadakan pasar murah tersebut.
Yang dinilainya sebagai salah satu solusi dari pengendali inflasi selain dari inspeksi mendadak (sidak) yang sering dilakukan Disperindag ke sejumlah pasar.
“Nah setelah ada pasar murah ini pemerintah harus melaksanakan program yang memberi jaminan distributor ini bisa menyalurkan barang, sehingga tidak ada kenaikan harga yang signifikan,” pungkasnya. (*/advertorial)
